Loading...

Perawatan Murai Batu Harian Dan Lomba

Tips Merawat Murai Harian dan lomba
KARAKTER DASAR BURUNG MURAI BATU

Mudah beradaptasi, burung Murai Batu sangat mudah menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan.

Petarung yang gampang naik darah. Apabila mendengar suara burung Murai Batu lain atau melihat burung sejenis, maka semangat tempurnya langsung berkobar.

Birahi yang cenderung mudah naik. Burung ini sangat mudah naik birahinya, banyak penyebab yang dapat membuat naiknya birahi pada burung jenis ini. Stelan EF (Extra Fooding) yang over, penjemuran yang berlebih atau melihat burung Murai Batu betina, dapat dengan cepat menaikkan tingkat birahinya.
Mudah jinak. Karena kemampuan beradaptasinya yang tinggi, maka burung ini mudah jinak kepada manusia.


PERAWATAN DAN STELAN HARIAN BURUNG MURAI BATU

Berikut ini Pola Perawatan Harian dan Stelan Harian untuk burung Murai Batu:

Jam 07.00 burung diangin-anginkan di teras. Jam 07.30 burung dimandikan (karamba mandi atau semprot, tergantung pada kebiasaan masing-masing burung).

Bersihkan kandang harian. Ganti atau tambahkan Voer dan Air Minum.
Berikan Jangkrik 4 ekor pada cepuk EF. Jangan pernah memberikan Jangkrik secara langsung pada burung.

Penjemuran dapat dilakukan selama 1-2 jam/hari mulai pukul 08.00-11.00. Selama penjemuran, sebaiknya burung tidak melihat burung sejenis.

Setelah dijemur, angin-anginkan kembali burung tersebut diteras selama 10 menit, lalu sangkar dikerodong.

Siang hari sampai sore (jam 10.00-15.00) burung dapat di Master dengan suara Master atau burung-burung Master.
Jam 15.30 burung diangin-anginkan kembali diteras, boleh dimandikan bila perlu.

Berikan Jangkrik 2 ekor pada cepuk EF.
Jam 18.00 burung kembali dikerodong dan di perdengarkan suara Master selama masa istirahat sampai pagi harinya.


PENTING

Kroto segar diberikan 1 sendok makan maksimal 2x seminggu. Contoh setiap hari Senin pagi dan hari Kamis pagi.

Pemberian Cacing diberikan 1 ekor 1x seminggu. contoh setiap hari Selasa pagi.

Pengumbaran di kandang umbaran dapat dilakukan 4 jam perhari selama 4 hari dalam seminggu.

Berikan Multivitamin yang dicampur pada air minum seminggu sekali saja.


PENANGANAN APABILA BURUNG MURAI BATU OVER BIRAHI

Salah satu ciri-ciri burung Murai Batu yang terlalu birahi (over birahi) antara lain: agresif, bulu mengkorok, nglowo (sayap turun) dan mematuk ornamen sangkar.

Pangkas porsi Jangkrik menjadi 3 pagi dan 2 sore.

Lakukan pengembunan (jam 05.30-06.00).

Berikan Cacing 2 ekor 2x seminggu.

Frekuensi mandi dibuat lebih sering, misalnya pagi-siang dan sore.
Lamanya penjemuran dikurangi menjadi 30 menit/hari saja.

Waktu pengumbaran dibuat lebih sering dan lebih lama.


PENANGANAN APABILA BURUNG MURAI BATU KONDISINYA DROP

Tingkatkan porsi pemberian Jangkrik menjadi 5 pagi dan 5 sore.
Tingkatkan porsi pemberian Kroto menjadi 3x seminggu.
Berikan Kelabang 2 ekor seminggu sekali.
Mandi dibuat 2 hari sekali saja.
Burung segera diisolasi, jangan melihat dan mendengar burung Murai Batu lain dahulu.
Lamanya penjemuran ditambah menjadi 2-3 jam/hari.


PERAWATAN DAN STELAN BURUNG MURAI BATU UNTUK LOMBA

Perawatan lomba untuk burung Murai Batu sebenarnya tidak jauh berbeda dengan perawatan hariannya. Tujuan perawatan pada tahap ini yaitu mempersiapkan burung Murai Batu agar mempunyai tingkat birahi yang diinginkan dan memiliki stamina yang stabil.

Kunci keberhasilan perawatan lomba untuk burung Murai Batu yaitu mengenal baik karakter dasar masing-masing burung.

Berikut ini Pola Perawatan dan Stelan Lomba untuk burung Murai Batu:

H-3 sebelum lomba, Jangkrik bisa dinaikkan menjadi 5 ekor pagi dan 4 ekor sore.
H-2 sebelum lomba, burung sebaiknya dijemur maksimal 30 menit saja.
1 Jam sebelum di gantang lomba, burung di mandikan dan berikan Jangkrik 3-5 ekor dan Ulat Hongkong 6-15 ekor.
Apabila burung akan turun lomba kembali, berikan Jangkrik 2 ekor lagi.


PENTING

Sebaiknya, mulai H-6 burung diisolasi.
Jangan sampai melihat dan mendengar suara burung Murai Batu lain.
Lakukan mandi malam (jam 19.00-20.00) pada H-1.


PERAWATAN DAN STELAN BURUNG MURAI BATU MABUNG

Mabung (Moulting) atau rontok bulu merupakan siklus alamiah pada keluarga burung. Perawatan burung Murai Batu pada masa mabung adalah menjadi hal yang sangat penting, karena apabila perawatan yang salah pada masa ini akan membuat burung Murai Batu menjadi rusak.

Pada masa mabung, metabolisme tubuh burung Murai Batu meningkat hampir 40% dari kondisi normal. Oleh karena itu, burung Murai Batu butuh asupan nutrisi yang berkualitas baik dengan porsi lebih besar dari kondisi normal.

Hindari mempertemukan burung dengan burung sejenis, karena akan membuat proses mabung menjadi terganggu. Dampak dari ini adalah ketidak seimbangan hormon pada tubuh burung. Proses mabung juga berhubungan dengan hormon reproduksi.

Berikut ini Pola Perawatan Masa Mabung untuk burung Murai Batu:

Tempatkan burung di tempat yang sepi, jauh dari lalu lintas manusia. Sebaiknya burung lebih banyak dalam kondisi dikerodong.
Mandi cukup 1x seminggu saja dan jemur maksimal 30 menit/hari.

Pemberian porsi EF diberikan lebih banyak karena sangat diperlukan untuk pembentukan sel-sel baru dan untuk pertumbuhan bulu baru. Misalnya: Stelan Jangkrik dibuat 5 ekor pagi dan 5 ekor sore, Kroto 1 sendok makan setiap pagi, Cacing 2 ekor 3x seminggu dan Ulat Hongkong 3 ekor setiap pagi.
Berikan Multivitamin yang berkualitas yang dicampur di air minum 2x seminggu.

Lakukan pemasteran. Masa mabung membuat burung lebih banyak pada kondisi diam dan mendengar. Inilah saat yang tepat untuk mengisi variasi suara sesuai dengan yang kita inginkan. Lakukan pemasteran dengan tepat, sesuaikan karakter dan tipe suara burung dengan suara burung master.


Arikel dikutip dari : smart mastering & om kicau